Menelaah Arti Cita Cita dari Tokoh Besar Islam

Setiap dari kita pasti memiliki harapan dan tujuan didalam hidup yang ingin dicapai. Harapan dan tujuan ini sering kali atau lebih akrab dengan sebutan cita – cita. Sebagai suatu hal yang terlihat mustahil namun itu yang target hidup seseorang serta menjadi tolak ukut kesuksesan seseorang dalam perjalanan hidupnya. Mengapa terlihat mustahil ? sebab cita – cita ini pada umumnya dan sering kali setiap orang menggantungkan harapannya kepada target yang besar. Seperti dulu ketika kita masih kecil waktu di sekolah dasar, ketika ditanya kamu mempunyai cita – cita apa atau kamu mau jadi apa ? pasti kita menjawabnya dengan harapan yang terlihat mustahil, seperti saya mau jadi TNI sedangkan kita tidak tau pertumbuhan badan kita akan mencapai syarat – syarat masuk TNI atau tidak.

Cita – cita maju sebagai pandangan atau bukti kesuksesan seseorang apabila dia berhasil mencapainya. Namun, sebenarnya cita – cita tidak hanya terbatas pada hal yang besar saja. Pada hal yang kecil saja bisa dikatakan sebagai cita – cita apabila memang itu hal yang ingin capai atau ada harapan kita didalamnya. Maka dalam hal ini bisa juga disebut sebagai impian atau harapan, apa yang membedakan impian dan cita – cita itu hanya terletak pada sebuah keinginan seseorang yang selalu ada untuk mencapainya. Jadi alurnya berawal dari sebuah impian seseorang untuk menjadi atau mengapai sesuatu dalam hidupnya, apabila dia terhenti maka ini yang dikatakan sebagai impian. Namun, jika impian ini terus dan selalu ada serta selalu dilakukan seseorang untuk mencapainya maka inilah yang disebut cita – cita, “Impian yang selalu ada.”

Keputusan akan tujuan ini hanya ditentukan oleh diri sendiri, kesadaran diri serta keyakinan diri untuk mewujudkannya. Cita – cita ini selalu bertaut pada dua perasaan yaitu harap dan takut, seseorang yang memiliki cita – cita pasti dia memiliki rasa harap yang besar, pertama, rasa harap agar cita – citanya tercapai menjadikan seseorang selalu berpikir serta bertindak untuk mencari solusi ataupun jalan keluar pada setiap hambatan yang menghalanginya menggapai cita – cita. Kedua, rasa takut akan cita – citanya tidak tercapai menjadikan seseorang itu selalu berhati – hati dalam setiap langkahnya sehingga dapat mengefisienkan waktunya, setiap langkahnya selalu ada terselit untuk mencapai cita – citanya.

Setiap orang pasti memiliki cita – citanya sendiri. Ketika anda sudah memiliki cita – cita anda maka anda harus siap mengontrol diri anda untuk mewujudkannya. Sebuah kalimat indah mengatakan “Motivasi terbaik adalah diri sendiri”. Sebaik apapun kalimat dan kata – kata motivasi yang kita dapatkan, apabila kita masih belum mau bangun dari kasur untuk memulai langkah pada setiap harinya maka kata – kata motivasi tersebut tidaklah berguna. Maka benarlah bahwa diri sendiri merupakan kunci keberhasilan cita – cita tersebut. Kontrol diri anda untuk fokus ke cita – cita anda dan terus memperbaiki setiap kesalahan, upgrade diri menjadi lebih baik lagi.

Kalau tadi Motivasi terbesar adalah diri sendiri. Sekarang musuh terbesar adalah diri sendiri. Seorang penyair arab mengatakan “Apabila kita berperang melawan musuh di depan mat akita, kita pasti semangat. Karena mungkin kita tidak suka, dendam dengan musuh tersebut. Tapi bagaimana ketika kita berperang dengan diri kita sendiri, sedangkan jiwa kita selalu kepada hal – hal yang menyenangkan”. Ketahuilah bahwa cita – cita mempunyai rintangan dan ujian untuk yang akan menghalangi kita untuk mengapainya, namun setiap diri kita yang harus kuat untuk menjalaninya, orang lain tidak akan bisa mengubah dunia kita. Mengambil dan belajar pada setiap kesempatan yang dimiliki.

Ali bin Abi Thalib berkata “Berbahagiala orang yang dapat menjadi tuan bagi dirinya, menjadi pemandu untuk nafsunya dan menjadi kapten untuk bahtera hidupnya.

Biodata Penulis : Ita Vitasari, S.Pd – (Guru BK SMA Negeri 1 Ceper)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *